
Hari Pramuka, Wapres: Cegah Distorsi Nilai-nilai Pancasila
Penulis: Pengurus JAMNAS 1996 - 16 Agustus 2024 11:00 WIB
PADA peringatan Hari Pramuka, Rabu (14/8/2024), Wakil
Presiden Ma’ruf Amin mendorong gerakan pramuka menjadi lebih modern,
profesional, dan lincah. Perbaikan yang konstruktif, solutif, dan memberi
manfaat nyata kepada masyarakat perlu dilakukan demi mewujudkan gerakan pramuka
sebagai kekuatan bangsa.
”Saya harap gerakan pramuka mampu mencegah terjadinya distorsi
nilai-nilai Pancasila sehingga nilai-nilai ini terus terjaga eksistensinya dan
terinternalisasi kepada setiap warga negara,” ujar Wapres Amin ketika
memberikan sambutan pada Upacara Peringatan Hari Pramuka Nasional Ke-63 tahun
2024 di Buperta Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2024).
Menurut Wapres, tema peringatan Hari Pramuka, ”Pramuka
Berjiwa Pancasila Menjaga NKRI”, mengandung dua instrumen yang pengaruhnya
sangat kuat bagi kehidupan bermasyarakat, yaitu pramuka dan Pancasila. Tri
Satya Pramuka juga memiliki tiga unsur, yaitu religi, nasionalisme, dan
kemanusiaan yang seolah melebur menjadi satu dengan sila-sila dalam Pancasila.
”Seorang pramuka pastilah seorang Pancasilais, dan seorang
Pancasilais pasti mencerminkan semangat dan jiwa kepramukaan. Oleh karena itu,
saya meyakini, pramuka akan melahirkan banyak calon pemimpin bangsa yang siap
dan tangguh dalam menghadapi tantangan dunia yang semakin kompleks,” ujar
Wapres Amin.
Wakil Presiden Ma’ruf Amin saat berpidato di upacara
peringatan Hari Pramuka Ke-63 di Cibubur, Jakarta Timur, Rabu (14/8/2024).
Sejarah menunjukkan bahwa meskipun Indonesia adalah negara
besar dan majemuk, dengan nilai-nilai Pancasila, Indonesia mampu menghadapi
masa-masa sulit. Pancasila hadir sebagai instrumen yang mempersatukan
kemajemukan suku, agama, ras, etnis, budaya, dan geografis melalui kebinekaan.
Meski begitu, perkembangan dunia yang begitu cepat
memunculkan berbagai tantangan, mulai dari konflik geopolitik global, perubahan
iklim, ancaman ketahanan pangan dan energi, kejahatan teknologi, hingga
ketimpangan pembangunan. “Jadikan gerakan pramuka sebagai wadah untuk terus
merawat harmoni persatuan Negara Kesatuan Republik Indonesia,“ ucap Wapres
Amin.
Wapres menegaskan bahwa gerakan pramuka adalah salah satu
garda terdepan untuk mengajak segenap elemen bangsa memperkokoh pilar-pilar
pembangunan. Gerakan pramuka juga berperan mencontohkan bagaimana nilai-nilai
Pancasila yang tertanam dalam diri menjelma menjadi kebiasaan dalam keseharian.
Wapres Amin juga mengapresiasi penampilan tari nasional yang
disuguhkan yang menggambarkan bagaimana Nusantara bersatu di tengah beragam
perbedaan. Wapres pun menegaskan bahwa gerakan pramuka harus konsisten
dibangun. Peran pramuka harus diperkuat dengan berada langsung di bawah
presiden. Dengan demikian, peran pramuka bisa lebih intensif dan optimal dalam
rangka membangun generasi muda menyongsong Indonesia Emas 2045.
Pemerintah pun terus berkomitmen membangun sumber daya
manusia (SDM) yang mampu menguasai ilmu pengetahuan, teknologi, ilmu agama, dan
berakhlak mulia. Pendidikan kepramukaan yang diselenggarakan oleh gerakan
pramuka menjadi salah satu instrumen efektif untuk mencetak generasi unggul.
Ke depan, gerakan pramuka perlu lebih adaptif dan terus
memperbarui model dan cara pembinaan kepada para kader pramuka. ”Optimalkan
cara-cara kekinian yang efektif untuk membangkitkan rasa cinta Tanah Air dan
bangga menjadi warga negara Indonesia,” tambah Wapres.
Gerakan pramuka juga merupakan salah satu garda terdepan
untuk mengajak segenap elemen bangsa memperkokoh pilar-pilar pembangunan, dan
mencontohkan bagaimana nilai-nilai Pancasila yang tertanam dalam diri menjelma
menjadi kebiasaan dalam keseharian.
”Saya mengucapkan selamat Hari Pramuka Ke-63, semoga gerakan
pramuka yang berjiwa Pancasila senantiasa menjadi kekuatan dalam menjaga
keutuhan bangsa karena bangsa yang tidak percaya pada kekuatan dirinya tidak
dapat menjadi sebuah bangsa yang mandiri,” kata Wapres.
Ketua Kwartir Nasional (Kwarnas) Gerakan Pramuka Budi Waseso
mengatakan penghargaan negara kepada pramuka sangat besar. Hal ini pantas
karena pramuka memiliki andil besar kepada negara, termasuk membangun karakter
generasi muda.
Semua pramuka disebutnya sebagai insan Pancasila yang
bersedia mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan selalu menjadi garda terdepan
dalam mendidik karakter anak bangsa. Gerakan Pramuka tak hanya menangani
pembentukan karakter, tetapi berperan aktif pada bidang lain, seperti
pemberdayaan masyarakat. SDM pramuka disebut tak hanya berdaya saing, tetapi
juga berjiwa Pancasila.
”Harapan kita Pramuka terus bisa berkiprah untuk generasi
muda karena bagaimanapun pendidikan generasi muda, ya tentang ideologi maupun
karakter, merupakan investasi atau manifestasi yang mewujudkan investasi bangsa
ini melalui generasi muda. Jadi, 2045 adalah tahun generasi emas, kemerdekaan
Indonesia ke-100 tahun,” ujar Budi.